puisi sedang terjebak bahagia

(bukan) negeri tanpa telinga

Laras panjang telah berhasil dibumi hangus
Samurai dan belati telah gagal menghunus
Kerbau-kerbau besi diporak-poranda
Ini masanya bambu runcing berjaya
Pewaris menyingsing fajar hingga senja darahku
Selamat datang merdekaku



Satu masa telah terlewati
Tapi...
Setiap orde berjalan dipincang-pincangi
Sepertinya visi pendahulu terjerembab bersama memori
Beranjak reformasi tak jua terobati
Gali tambal lubang kerap terjadi

Cukup hina dengan pemerintahan prematur
Degradasi moral generasi masih bisa diatur?
Masalah siapa? Jawabnnya saling tuding teratur
Cukup! Ini hembusan terakhir aku tersungkur!

Kamu, dia, mereka bukan generasi tutup mata
Tangan kakimu tongkat batumu
Berhentilah nikmati bahagia citra jelata
Resolusi rekonsturksi bagian takdirmu
Jangan takut terjatuh, terbalik, terpedaya
Nikmat mendatang selepas ajalmu

Aku memangku merah putih sini
Belati bahagia telah menyayatkan kemerdekaan abadi
Seudahilah segala kisruh terpa dirimu
Berhentilah teriak basa basi busukmu
Aku (bukan) negeri tanpa telinga

Aku Indonesia

Komentar

Postingan Populer