Porsi dan Posisi

Seorang teman bertanya padaku, "bahasan apa yang biasa jadi bahan obrolan dengan orang yang kamu sukai".

Terlepas dari keduanya saling menyukai atau hanya sepihak, kurasa obrolan sederhana memang menjadi sorotan utama. Ngga perlu terlalu serius yang penting nyaman.

Aku masih belum paham sih, di masa ini apakah penting kita menanyakan posisi atau sekedar 'udah makan belum?' Karena kupikir lingkaranku ini terdiri manusia otw dewasa yang kalau laper ya pasti makan tanpa disuruh. Oke itu klise. But the point is cara seperti apa yang membuat satu sama lain bertahan. Masing-masing manusia tentu punya jalurnya sendiri. Selama ketentuan menyukai disini bukan berarti dia yang harus menjadi pasangan. Kalau mau berharap lebih ya silahkan, tapi aku gak bakal tanggung jawab.

Somepeople may try to impress her/his bae with their achievement (ini paling umum terjadi, padahal kalau udah suka mah ya tetep suka aja haha). Fokusnya adalah orang yang kita sukai ya, targetan dia sebagai teman dekat atau teman hidup itu diluar kuasaku. Ketika itu, tentulah masing-masing manusia ingin diakui keberadaannya dengan tidak biasa-biasa saja. Dengan porsinya yang special, dengan taburan keju diatasnya. Hmmm.. but am not that kind of people. Selain karena track-records-ku yang biasa-biasa aja, juga karena aku mau seorang menyukai bentukanku yang sekarang. People changes, dude. Untuk apa menyukai aku yang dulu? Mungkin kita hanya terlihat memukau karena itu yang mau kita perlihatkan. Akan berbahaya ketika dia terlanjur berekspektasi lebih dan sedikit menyesal atas keberadaan kita sekarang ini. Bukan tugas kita untuk membentuk pandangan orang lain bukan? ya tugas kita sih hehe, tapi it's better to be real you. Just prove it and let them give applause.

Ada yang berani memasuki dunianya lebih dalam biar lebih keliatan 'nyambung'. Menghabiskan waktu dengan orang yang disukai mungkin akan menjadi hobi baru. Candu, kutahu itu. Rasanya ada yang tidak ingin disudahi dari setiap pertemuan. ini bukan bahas soal "kamu duluan aja yang tutup telponnya" but it's happen! untuk itu tentu ada pihak yang mati-matian buat cari topik biar tetep nyambung, oke gak sampe mati sih. Berawal dari stalking, informasi akan perlahan terkumpul seperti kepingan puzzle yang berserak. Lagu yang sering didengarkan, buku yang dibaca, makanan yang disukai atau mungkin sampai keberadaannya bisa terlacak. That's what instastory supposed to be WKWKK. Mungkin cari pihak ketiga sebagai jalur alternatif. Some case, you go talk to your friend, your friend talk to my friend, and my friend talk about me. Akhirnya perasaan itu menjadi tidak sejernih sebelumnya. Sah sah aja sih daripada ngga nyambung sama sekali, gak ada yang salah.

Ada sih orang yang kusukai tapi ternyata waktu ngobrol, kami gak nyambung. lil bit awkward. Terus gimana? Bertahan sih, sebentar. Kenyataan aku cuma suka, udah. Bukan keputusan kita untuk saling pergi, tapi memang orbit kami yang tak pernah beririsan. Perlahan kami menjadi hambar. Karena itu, bagiku cukup jadi pertimbangan sih soal sambung-menyambung ini. Tapi yaaa.. ngga perlu dipaksakan. Cukup kebetulan yang disengaja itu asik kok. We are all ears before, then we have to know him just a little, little bit more muehehe.

Ada yang totally berubah. Masuk ke dunia yang sebelumnya bukan kamu, tapi kamu lakukan demi dia. It's okay if its fair. Aku ngga menyalahkan ini sih, tapi sangat menyayangkan. Ketika seorang yang kukenal dengan baik, berubah saat ia mulai menemukan dia-nya. Mungkin aku cuma cemburu karena kehilangan sosoknya. Tapi... ya bukan urusanku. Kita tidak pernah tahu orang lain menemukan kebahagiaannya dengan cara seperti apa. Hargai keputusannya.

Sepanjang ini masih belum menjawab prolog diatas loh. Jadi obrolan seperti apa?
Kuajawab, seperti yang kamu mau. Sejujurnya tak bisa kujawab pertanyaan tadi, karena aku tidak punya pengalaman lebih soal itu haha. Cuma sedikitnya, aku akan mendasari semua perlakuanku kepadanya karena aku ingin melakukannya. Bukan sekedar aku suka padanya. Learn the difference. Kalau sebatas suka, bisa jadi aku tidak melakukannya nanti. Apalagi sekarang ini baper alert makin turun batas normalnya. Dapet chat dengan bentuk perhatian sedikit, langsung berpikir he's the one.
Mau dibawa kemana arah interaksinya itu jadi hal terpenting. Jangan sesekali menjatuhkan hati kalau ngga berniat untuk menangkap hatinya. Percayalah manusia itu sensitif, sekalipun aku.

Teman sekelasku pernah bilang, "akan ada orang lain yang menyukaimu karena itu kamu". Pernah kutulis di blog jadi puisi ngga romantis, tapi lupa kapan dan dimana. Intinya, lihat lebih dalam pada diri kita. Sadari kapasitasnya. Letakkan porsimu pada hati yang pas. Kadang kita terlalu banyak meminta padahal jawabannya ada di sebelahmu :)

Komentar

Postingan Populer