Untuk Haze: Menjadi aku dan bagianku adalah hal yang rumit

Haze, 
hidupku berantakan.
aku harap kamu tidak keberatan.

Sesekali aku berpikir untuk semua yang kurencanakan akan berjalan dengan semestinya. Tapi sayang sekali, lagi-lagi, terus dan terus, semuanya berserakan semaunya. Aku tahu ini surat pertama yang kutulis dan langsung tanpa basi-basi aku mengeluh di depanmu. Sungguh ini adalah hal yang paling tidak ingin aku tunjukan. Aku tidak mau terlihat sangat emosional di depanmu. Kalau saja aku bisa terus-terusan menemanimu dengan tenang, aku akan segera berlari ke arahmu.

Haze, tentu aku sangat sangat sangat benci menjadi diriku. Karena aku takut orang lain enggan menerimaku juga. Banyak sekali hal yang kuharap bisa kubagikan langsung dari tanganku ke tanganmu, dari mataku ke matamu. Karena itu, saat kamu memutuskan untuk datang, menetaplah. Atau jangan sama sekali. Ini terdengar seperti sebuah ancaman, tapi cinta memang mengancam secara teknis.

Apa aku harus bercerita seberapa porak-porandanya aku saat ini? Coba dengarkan dengan hati. 

Aku hampir saja sampai, seinchi lagi mungkin, dengan impianku. Hidup mandiri. Aku tahu ini salah dan egois. Tapi haze, aku tidak punya alasan untuk menetap disini. Lebih tepatnya aku merasa terjebak dan mati suri. Semua hal menjadi lebih sulit disini, jumlahnya pun semakin banyak yang harus kuselesaikan. Aku tidak bisa hanya memikirkan diriku sendiri lagi.

Aku ingin ini segera selesai, Haze. Bersyukur kalau jadi lebih baik. Kalau tidak, aku ingin selesai dengan damai. 


Komentar

Postingan Populer