literasi #3

Surat Untuk Pelangi di Rumah


Selamat siang,
Tempat tidur dan segala yang tertanggal diatasnya
Boleh sekiranya aku bercerita dalam pejam?
Barang seberapa jenak
Sebelum jam dinding dan kalender mengutuk lebih pekat lagi

Dalam pejam terlihat seorang perempuan
Semburat kegigihan mulai menjamah parasnya
Belum lagi sampai bulan dijangkaunya
Ia menjatahkan diri ke semesta
Sebagai patung yang belum dirampungkan pahatnya
Pilihnya untuk tinggalkan selimut warisan bunda
Berganti atap bintang-bintang yang tidak mati
Beralas janji dan impian masa kecil
Belum lagi lelah mampir menemani
Ia bertekad kuat-kuat
Dibahunya akan dibangun perusahaan dan rumah
Perempuan itu
Ingin surat ini
Rindu ini
Hantarkan salamnya untuk senyum yang menantinya
Untuk pelangi yang ada di cintanya
Yang mengantarnya pulang
Yang hangat
Yang bersembunyi dibalik dinginnya jiwa

Komentar

Postingan Populer