Temu dan Hilang

"Sudah hampir 2 tahun ya?" - Aku, menghitung jarak waktu kita.

Satu keputusan tepat yang kuambil saat kita berpisah adalah memelukmu. Aku tahu, sangat tahu, pertemuan kita akan lama sekali tertundanya. Dan saat waktu itu datang, kamu mungkin tidak berdiri pada titik yang sama. Aku memang masih bisa mengenalimu, tapi aku tidak yakin bisa menyapamu sehangat sebelumnya. Untukku, pelukan itu bentuk perayaan merelakan. Aku tahu, sangat tahu, mata kita akan bertemu dengan pandangan yang berbeda.

Banyak hal yang terlewatkan begitu saja, banyak hari penting yang terasingkan semaunya, banyak pesan hilang diantara kita. Kesalahanku berpikir, berharap, kita bisa bertahan sebagai apapun yang kurasa bisa dipertahankan. Padahal kita tidak sama sekali mengikrarkan dan berjanji satu sama lain. Karena itu, aku tidak berusaha melibatkanmu dalam setiap urusanku, dalam doa pun. 

Kalau nanti kita diberikan hari baik untuk bertemu dan bercerita, satu keinginanku hanyalah menekan tombol reset. Memandangmu sebagai seorang baru mulai hari itu, memaafkan kesalahanku yang lalu sampai hari itu. Aku akan mengambil keputusan dari titik itu.

Kalau aku bisa tersenyum mengantarmu pergi, berarti saat itu aku hanya berlindung dibalik kebohongan.

Komentar

Postingan Populer