Jadilah Sempurna

 "Kemudian, tidak ada lagi yang kubiarkan menakar kubikel tempatnya bersemayam." - Aku dan kebencian.


Kamu boleh berceloteh apapun asalkan bukan penyesalan. Satu titik rasa sesalmu akan menghantui satu malam di tidurmu, satu tega yang aku biarkan tanpa perasaan, satu mata yang aku tajamkan untuk menikam. Dunia tahu kamu paling beruntung namun kamu memilih menjadi penista hati yang kamu pikir lucu menggemaskan. Kamu cemburu pada satu-dua manusia tanpa melihat cerminmu sendiri. Ternyata, iya lucu, ya. Aku menertawakan nelangsa yang kamu derita, yang entah kamu nikmati dengan berbagai pelampiasaannya. Terjebak hanya membuat kamu pasrah bukan mencintai, harusnya kamu sadar betul. Kebohongan asal-asalan hanya akan terlihat bodoh, belajarlah menyusun kata dan rencana. Tidak ada yang memintamu memahami cara mainku, tapi kamu... kenapa belum juga belajar dengan baik? Ayolah, buat ini jadi sepadan.


Aku bisa lebih menyakitkan dari ini. Aku pendendam dengan balas yang sempurna.

Komentar

Postingan Populer