welcome fifteen, Rani :)
"...
Aku tak tahu kemalangan jenis apa yang menimpaku, tapi aku ingin percaya ada
insiden yang cukup dahsyat di dunia serba selular ini hinggaku tak bisa
menghubungimu. Mungkinkah matahari lupa ingatan, lalu keasyikan terbenam atau terlambat
terbit? Bahkan kiamat pun hanya berbicara soal arah yang terbalik, bukan soal
perubahan jadwal."
Ribuan detik kuhabisi, jalanan lengang kutentang. Gelapnya, tiada yang buka. Adakah dunia mengerti? Miliaran panah jarak kita, tak jua tumbuh sayapku. Satu-satunya cara yang ada, gelombang tuk ku bicara. Tengah malamnya lewat sudah, tiada kejutan tersisa. Aku terlunta, tanpa sarana -saluran tuk ku bicara.
Ribuan detik kuhabisi, jalanan lengang kutentang. Gelapnya, tiada yang buka. Adakah dunia mengerti? Miliaran panah jarak kita, tak jua tumbuh sayapku. Satu-satunya cara yang ada, gelombang tuk ku bicara. Tengah malamnya lewat sudah, tiada kejutan tersisa. Aku terlunta, tanpa sarana -saluran tuk ku bicara.

Komentar
Posting Komentar