#justme
Terlalu banyak tanda yang kabur di antara hubungan kami, terlalu banyak
waktu yang terlunta-lunta dalam sejarah pertemuan kami, terlalu banyak
sekat yang sulit dimengerti, terlalu banyak tanda tanya, tetapi terus
mengurai jarak dari jauh menjadi dekat.
Pikiranku terbang pada masa-masa dimana sebuah tanda
berkelebat tanpa mungkin terbaca. Memang susah dimengerti, perasaan ini
seperti ekor teka-teki yang menjuntai pada waktu yang panjang.
Susah ditangkap kemungkinan-kemungkinannya, karena maknanya tertutup
tirai-tirai pertemuan.
Ada teka-teki yang harus aku pecahkan, setidaknya ada remah-remah roti yang menuntunku memahami situasi yang sedang aku nikmati. Bahwa
cinta kadang tumbuh disaat yang tidak diharapkan. Lebih tepatnya
adalah, cinta kami tumbuh di saat yang sangat tidak tepat. Tapi tidak
mungkin untuk memfermentasikan lebih lama lagi. Maka masa depan cinta
kami hanya akan berakhir pada ilusi yang abstrak.
Tapi bagiku ini adalah pertaruhan sejarah, tentu ada cinta
yang harus diberi kesempatan. Pertemuanku dengannya adalah momen sejarah
yang valid. Pertemuan ini memang punya akar sejarah yang panjang.
Ada keniscayaan historis dari pertemuan ini. Sekalipun kami berdua, kurasa, memutuskan
untuk saling mendamaikan diri dalam sebuah momentum sejarah masing-masing. Tanpa perlu repot melebur, mengorbankan sejarahnya satu sama lain.
Waktu kadang bergerak cepat saat rasa sedang bergerak lambat. Sebuah
detak yang memilukan dalam sebuah ruang yang tak terkatakan. Begitulah
kadang kesedihan datang lebih dahulu sebelum angin perpisahan tiba.
Kemudian kami membenci setiap detik yang merengut kebersamaan.
Kami menjadi sepasang anak kecil yang belajar memaknai pengharapan, belajar menyimpan derita dan menyembunyikannya di jiwa agar malam tak menudunginnya dengan rahasia yang lebih pekat lagi.
Komentar
Posting Komentar