Multiplayer
“Ini udah saatnya beralih dari RPG ke MMORPG ya?”
– Aku, sekarang.
Pertanyaan pertama yang kukira paling menyebalkan
ternyata hanya batu pertama untuk jalanan berbatu di depannya. Menyebalkan
karena sebelumnya aku tidak pernah melibatkan hati dalam pengambilan keputusan,
apapun. Semakin dipertanyakan, aku akan semakin berjalan dengan penuh kehati-hatian. Tapi kali ini, batu-batu itu memintaku untuk tersandung merasakan sentuhan yang
ada di depanku. Membuatku tidak bisa menutup mata, sekaligus membangunkanku
dari kehidupan yang hanya ada di kepalaku.
Kita bukan orang asing, tapi apa kamu cukup
mengenalku? Sejujurnya, ini bukan masalah karena aku bisa mengajakmu berkenalan
saat ini juga. Kurasa akan seru untuk membuka kotak-kotak misteri bersama, memangnya
hanya kamu yang punya misteri. Kita akan punya sesi QnA yang jika dibuat dengan
fitur instastory akan langsung menjadi garis, titik-titik tanpa jeda. Itu bisa
jadi senjata kita melawan bandit di waktu-waktu kosong untuk terus menyelesaikan
misi level satu.
Kita belum punya checkpoint, namun aku tidak
keberatan jika kita harus mengulang beberapa kali pun dari awal. Intinya, aku
akan berbuat kesalahan dan kamu pun, jadi tidak perlu ragu. Intinya lagi, menutupi kesalahan tidak
akan membawa kita sampai jauh. Apa sih yang dikejar? Perbaiki dulu, karena tidak
mungkin kita berjalan nyaman dengan hati yang pincang. Aku belum pernah merasa
dicintai secara penuh, jadi aku berasumsi kali ini pun bukan hal yang membuatku
terganggu. Kita tahu, sama-sama tahu, atau hanya sok tahu tentang apa yang
sudah kita rencanakan. Itu satu kotak misteri yang tidak kusarankan untuk kita
buka bersama.
Terakhir, untukku, tidak semua hal diperankan
dengan berpikir. Ada peran dimana aku harus merasakan. I’m in!
Player 2
wanna join your life. Accept?
(Y/N)
Komentar
Posting Komentar