Berpuisi (lagi)
Dan Kini Matahari Merindukanku
Kamu menyampaikan kepada angin
tentang hati yang dingin dan penuh lebam
Kamu menyampaikan kepada kilatan
tentang luka yang menitipkan salam
Kamu menyampaikan kepada rintik
tentang pahit yang tidak mengenal ampun
Kamu menyampaikan kepada matahari
tentang hilang yang nyata adanya.
setelah lupa rasanya menuliskan puisi, aku kini menikmatinya lagi. dengan sisa-sisa, patah-patah.
Komentar
Posting Komentar