Dua Manusia



Ini soal manusia, dan relikui pertemanannya. Setelah kemarin refleksi diri, terus barusan baca postingan salah satu OA line kekinian, aku jadi tertarik juga buat bahas soal ini. Hubungan personal emang kadang rumit kalau ditelusuri awal mulanya. Gimana bisa ketemu dan kenapa bisa bertahan, itu terjadi tanpa alasan yang kuat. Manusia adalah ketidakpastian yang pasti.

Belajar soal manusia berarti belajar juga merasakan atmosfer dirinya. Mau tidak mau dituntut atas kesamaan rasa. Tapi kadang kita salah menginterpretasikan rasa itu menjadi suatu kecemasan yang berlebihan. Ini adalah hal yang manusiawi (Temanku, 2018) ketika kamu memutuskan untuk memulai sebuah pertemanan. Aku setuju. But exactly, kupikir ada beberapa aturan main yang benar-benar harus disepakati sebelum menebar jarak dari jauh menjadi dekat atau kemungkinan terburuk adalah sebaliknya.
I want us to be friends, which means aku bisa melakukan apapun tanpa membatasi siapapun. Jadi teman baik itu bukan berarti harus selalu sama-sama terus ko, karena indikator pertemanan itu bukan dinilai dari durasi. Aku dengan duniaku, kamu dengan duniamu, lalu sesekali kita mampir ke dunia kita sebagai irisannya kapan pun kita mau tanpa perlu meninggalkan dunia masing-masing. Gak akan ada yang kecewa atas itu. Menjadi teman itu sejatinya menyenangkan, tanpa perlu berpikir kelanjutan hubungan yang harus seperti apa. Kita cukup menjadi kita, terus punya teman.
 We don’t fall for love letters or poems, for sweet instagram caption and so on, karena aku bisa buat sendiri hehe, tapi ini serius. Dunia kita ngga soal itu-itu melulu, apalagi dunia maya. Konten yang sensitif sering kali membuat kita berpikiran macem-macem, padahal kebetulan, padahal cuma iseng, padahal padahal... buat tipikal manusia yang kelewat peka mungkin itu bisa jadi bahan penelitian. Terus saling merasa. Saranku sih disampaikan dengan lebih baik aja, kita bisa saling menjaga perasaan kan?
Ini berat, tapi entahlah kenyataannya memang begitu. I want to make sure I am not seeking love from you for the lack of love I have for myself. I want to make sure you aren’t a void I am filling in, you are not the only reason to cheer me up, you are not the person who treat me like a queen. I just want you to keep us safe and be nice. I want to make sure you are not doing the same. Untuk bahas ini diluar kemampuanku.
Our story works in years, not for a while. Aku suka menghargai waktu, setiap waktu, waktu siapapun, apalagi waktu seseorang yang berarti. Kadang sesuatu yang terjadi buru-buru ngga pernah berakhir bahagia. Akan ada keterpaksaan di setiap baitnya, dan itu tidak baik. Kita juga sesekali perlu jarak, ruang dan waktu untuk kita nikmati sendiri. I want to take it slow.
Dan yang terakhir, I want to make a mattress of understanding, respect and trust. So when we fall, it will not hurt.

Komentar

Postingan Populer