Hati yang Keras Kepala

"We may not be the first choice, but we are the last one we have."

- aku dan April

Saat satu lagu membawa kembali sejuta memori, yang kita harapkan bukanlah pengharapan. Kita tidak lagi berharap, berangan, berprasangka, karena di depan masa ini hanya ada kepastian. Aroma teh ini terasa sesak di dada saat kita menantikan kehadiran seseorang. Kita, berdua, telah sepakat. Tidak perlu ada kecewa dalam penantian, tidak perlu menanti. Roda kita berputar sebagaimana mestinya. Kadang indah, lebih seringnya masa sulit. Nadir. 

Rahasia kecil sampai besar tiap kali kita jatuh, mungkin akan tersimpan sampai nanti kita tidak saling kenal. Kekecewaan yang saling beradu. Malam dimana satu teko teh tidak cukup untuk menenangkan, malam dimana kita mabuk serotonin. Aku berteriak, kamu terluka, kita sama-sama takut.

Kita tidak pernah memutuskan untuk memilih, menetap atau meninggalkan.

.

.

.

kalau sampai nanti, dunia kita berputar beririsan, kita tidak perlu berbasa-basi.

Komentar

Postingan Populer