Masa Tidak Selamanya

 "Jangan pernah takut kehilangan apa yang kita tidak pernah dimiliki,

jangan pernah takut kehilangan masa depan."

- aku, pura-pura berani.

Kita berargumen dan terus saling menikam. Aku dengan ketakutan yang selamanya tidak bisa kamu beri perhatian. Menggigil dalam ruang yang terus meninggi temperaturnya. Aku hidup penuh lebam, tapi ini kehidupan terbaik yang bisa aku raih. Kehilangan memar ini akan semakin parah lukanya. Aku takut kehilangan masa yang tidak pasti, aku takut kehilangan sayatan yang selama ini aku pelihara. Tidak satu orang pun bisa menjamin semuanya akan pulih, tepat waktu. Penguatan hanyalah harapan, doa hanyalah ritual dan hidup hanya pertahanan.

Dalam rangka mempersiapkan masa depan, aku sama sekali tidak ingin merayakan masa kini. Apa yang bisa kutanam, kupendam. Apa yang bisa kugenggam, kubenam. Hidup baik-baik saja rasanya jauh dari mudah, sulit pun belum. Tanggung jawab besarnya dua kali berat tubuhku, kemudian ditimpa perhelatan menuntut. Suruh siapa berangan, kan? Tuhan Maha Asyik menyayangi manusia satu ini terjungkir terbalik. Aku selalu tertawa setiap kali bersenda gurau dengan ujian-Nya, selera humorku luar biasa. Jadi tidak perlu khawatir atas diriku.

Tapi,

Ada pundak seseorang yang aku rindukan, padahal bersandar sekalipun tidak pernah. Ada ucap seseorang yang aku harapkan, padahal bertegur sebatas berpapasan. Aku butuh pertolongan, siapapun.

Sekali waktu, aku pernah takut sekali berhenti. Kali ini, sepertinya aku penasaran.

Komentar

Postingan Populer