Warisan '45 : Puisi bersejarah


aku menangis lalu menengadah
senyum pun mengembang
suci, segar, hidup berharmoni
bahagianya,
terlahir di permadani nan elok

aku merangkak lalu menengadah
makan lalu kenyang
tidur lalu terjaga
tersenyum lalu tertawa
bahagia itu negeriku



dan..
aku melangkah lalu menengadah
berubah, tapi aku hijau tak mengerti
apakah tanda kerutan kening itu?
ada senyum simpul yang sengit

ada yang mencubitku, ada yang terjadi
disini, di tanah tumpah darahku

saat..
aku berbicara lalu menengadah
semua jelas, kisruh yang bergolak
revolusi katanya, revolusi ras apa?
standar manusia katanya, manusia yang mana?

sebagian orang makan manis yang pahit
sisanya dipahitkan oleh manis
eksekusi paradoks semata
lahir generasi pengais daun reggae
pemabuk berseragam yang makmur
arisan anarkis, pecinta eksentrik!

kini tonggak keadilan bengkok,
kertas bernominal menjadi sebab
dasar hukum sebatas formalitas
palu pengerat!

sebut aku turunan leluhur haus makmur
pewaris takhta '45
negeri ini bukan sarang penghabisan
bangsa ini bukan gerombolan psikopat
ini bukan negeriku, ini bukan bangsaku!

mana terima aku negeri ini dilecehkan
dijajah moral, dilanda korup
karakter bangsa kujunjung tinggi
takkan kubiarkan nila setitik
aku rindu melingkar meriung
garuda ini haus juang
bangsa ini kehilangan jati diri,
teladan harus diprioritaskan

jika aku bukan teladan
maka aku akan menciptakannya

memapas perlahan namun pasti
lumpuh ini membuatku bangkit
bisu ini membuatku lantang
hidupkan lagi semangat yang sempat sirna!
kepedulian! jiwa heroik!
warisan '45

sampai pada akhirnya
tak kan ada lagi hitam-hitam yang manis
yang ada putih tulus pengabdian
putih, merah, biru, abu
bersama menyingsingkan lengan

kelak imbalan kekal tak pernah tergantikan
memandang ke biru bersih
terbaring di hijau segar
undakkan yang menguning
budaya yang agung
itu warisan, itu cita-cita,
itu Indonesiaku










ini goresan pertama yang membawaku lebih tinggi :)

Terima kasih kepada Allah SWT, Orang Tua terluar biasaku, kaka terhebatku (@diniiehom), partner diskusi dengan kuping tahan banting yang selalu dengar ocehanku (Gilang A. Pradana), rekan yang lebih dari teman sebangku (@DSriyulia), rekan pembimbing (kaka guru haha), moodbooster (itu), moodbreaker (sensor), love you all :)

Komentar

Postingan Populer