tanda tanda tanya

“Mau nulis genre galau karena lagi sedih, tapi kok aku geli sendiri. Oke, mari kita marah-marah aja” - Aku yang lagi bucin.

Pertama,
Apa alasan kamu mengingat setiap detail percakapan yang bahkan aku sendiri mungkin lupa? Serius deh, kukira hanya ada beberapa hal yang kebetulan nyangkut di kepalamu. Ingatan yang kuanggap wajar. Tapi kok lama-lama jadi keseringan? Aku menolak kalau ini kebetulan cuma perasaanku aja. Ya, silahkan jujur karena aku tersanjung atas itu. Aku memuja isi kepala seseorang, apalagi kalau aku terlibat di dalamnya.

Kedua,
Kenapa kamu berhasil memenjarakan waktu, menahannya, dan membuatku terjebak nyaman di zonamu? Percayalah, aku bertahan sekuat ini agar kita berjalan beriringan lebih lama. Bukan, bukannya kamu tidak mendapatkan atensiku. Hanya saja, aku harus berhasil juga menemukan titik berdiri agar pandanganku tidak tertahan selama 4 detik di matamu. Aku bisa gugup kalang kabut kalau sampai kamu menyadari hal itu. Kamu harus tahu kalau kamu memiliki mata yang mampu melumpuhkan seseorang.

Ketiga,
Sejak kapan kamu membatasi kontak fisik? Kuberitahu satu rahasia, bahasaku adalah sentuhan. Tapi ini juga yang selalu janggal kusampaikan padamu. Kita menjadi boneka kayu yang kaku terjebak dalam satu kotak sepatu. Aku ingin bercerita, lebih banyak dan lebih hangat. Mungkin bisa kita mulai dengan puk-puk di bahu? Aku tahu kamu kuat, aku juga, tapi aku sangat tidak keberatan untuk memberikan pelukan darurat pada situasi paling genting.

Maaf, 
Tentang kita yang berbeda kelas, aku ingin menegaskan. Hal ini bukan masalah, tapi aku cukup keberatan. Seorang temanku mengatakan, I deserve better. Tapi disini malah aku yang merasa kalau you deserve better. Indikator dari baik dan buruk diantara kita saja sudah berbeda. Boleh kita berdamai atas ini? Kita sepakati atau buat janji kalau kita akan saling memperbaiki misalnya. Aku ingin sekali percaya kalau ‘kamu adalah orangnya’.

______________________________________________________

Aku bisa lupa dan membencimu dengan visualisasi kamu bersama orang lain. Mudah sekali menemukan senyummu dalam bingkai mereka. Tapi aku kembali menahanmu pergi tepat satu detik setelah menyadari hal baikmu untukku.

Komentar

Postingan Populer